Kamis, 14 Juli 2011

profil ut


Profil UPBJJ-UT Surabaya



Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka (UPBJJ-UT) Surabaya adalah salah satu dari tiga UPBJJ-UT di Jawa Timur, selain UPBJJ-UT Malang dan Jember. UPBJJ-UT Surabaya didirikan tahun 1984--bersamaan dengan pendirian UT—berdasarkan mandat dari Prof. Dr. Setijadi, M.A (waktu itu sebagai Ketua Komisi Persiapan Pendirian UT) kepada Prof. dr. Soedarso Djojonegoro, Rektor Unair. Awalnya UPBJJ-UT Surabaya bernama Penanggung Jawab Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka di Surabaya, dan diremikan oleh Presiden RI Soeharto bersamaan dengan peresmian UT sebagai perguruan tinggi negeri ke-45 di Indonesia dan persemian beberapa UPBJJ-UT lain.

Sejak tahun 1984, UPBJJ-UT Surabaya mengalami empat kali pergantian kepemimpinan dan lima kali perubahan struktur organisasi. Perubahan tersebut dimaksudkan untuk mengantisipasi terjadinya berbagai perubahan internal UPBJJ-UT dan/atau tuntutan eksternal, sehingga UPBJJ-UT  sebagai subsistem dan garda terdepan UT di daerah lebih mampu memberikan layanan terbaik bagi semua publik penggunanya.

UPBJJ-UT Surabaya memiliki 59 pegawai (32 dosen dan 27 tenaga administratif, sudah termasuk lima tenaga honorer) serta 18 wilayah kerja, terdiri dari 15 kabupaten Sidoarjo; Gresik; Tuban, Lamongan; Bojonegoro; Mojokerto; Jombang; Ngawi; Madiun; Pacitan; Magetan; Ponorogo; Bangkalan; Sampang; Pamekasan; dan Sumenep) dan 3 kota (Surabaya; Mojokerto; and Madiun.

Di dalam menjalankan fungsinya sebagai jaringan institusional UT di daerah, UPBJJ-UT Surabaya menganut prinsip “pendidikan tinggi jaringan”. Maksudnya, bahwa UPBJJ-UT Surabaya sebagai jaringan UT dikembangkan berdasarkan kemitraan kerja yang baik dan luas dengan setiap institusi di daerah (pendidikan tinggi, pemerintah, dan lembaga swasta) secara luas. Dengan kata lain “UT merupakan pendidikan tinggi pengelola” yang harus mampu mengelola berbagai sumber daya yang tersedia.

Berkaitan dengan hal ini, UPBJJ-UT Surabaya menjalin kerjasama luas dengan berbagai insitusi di wilayah kerjanya, antara lain tiga perguruan tinggi negeri di Surabaya yaitu Unesa, Unair dan ITS sebagai perguruan tinggi pembina UPBJJ-UT Surabaya.  Kerjasama dengan ketiga PTN-Pembina tersebut memberikan dua manfaat besar bagi UPBJJ-UT Surabaya, yaitu: (1) dukungan kepemimpinan di UPBJJ-UT Surabaya, (2) dukungan dan fasilitas berbagai sumber daya yang sangat dibutuhkan oleh UPBJJ-UT Surabaya seperti penggunaan gedung untuk keperluan tempat tutorial, laboratorium praktikum, UAS dan UPI; juga penyediaan dosen untuk tutor/supervisor pada program Pendas; pemanfaatan perangkat ICT, dll.

Selain itu UPBJJ-UT Surabaya menjalin kemitraan dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabko di seluruh wilayah UPBJJ-UT Surabaya, dalam rangka program peningkatan kualifikasi dan kompetensi para guru. Kerjasama ini sudah terjalin baik sejak 1991—2006 untuk Program Penyetaraan D.II (DII-PGSD, DII-Pendor, & DII-PGTK), dan sejak 2001 hingga sekarang untuk jenjang Sarjana (S1-PGSD and S1-PUD). Dalam konteks kerjasama ini pula, Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabko berkoordinasi dengan UPBJJ-UT Surabaya melakukan rekrutmen calon mahasiswa baru UT (Beasiswa dan/atau Swadana).

Sejalan dengan upaya UT untuk mengembangkan bantuan belajar dan layanan bahan ajar sebagai salah satu dari tiga fokus di dalam Renstra dan Renop UT 2005-2010, UPBJJ-UT Surabaya juga telah menjalin kemitraan dengan Pusat-pusat ICT center dan community college (CC) di 18 kabko di Jawa Timur. Jalinan kemitraan ini dimaksudkan untuk memfasilitasi dan melayani kebutuhan belajar mandiri mahasiswa UT dalam layanan akses internet, di samping dimaksudkan sebagai sarana sosialisasi berbagai informasi tentang layanan kependidikan dan kemahasiswaan yang tepercaya dan dekat dengan penggunanya. Bahkan BKLN telah memfasilitasi pemasangan jardiknas di UPBJJ-UT Surabaya pada awal 2008. Jalinan kemitraan ini secara resmi dilakukan melalui penandatanganan Perjanjian Kerjasama (MoU) antara UPBJJ-UT Surabaya dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dan pengelola Pusat-pusat ICT di 18 kabko di wilayah UPBJJ-UT Surabaya. Berdasarkan kenyataan ini, UPBJJ-UT Surabaya dan 18 Pusat ICT di Provinsi Jawa Timur siap untuk mewujudkan kebijakan Rektor UT yang mewajibkan setiap mahasiswa program Sarjana (S1) untuk mengikuti Tutorial Online (Tuton) berbasis internet.

Untuk merealisasikan misi, visi, dan kebijakan mutu UPBJJ-UT Surabaya yang telah ditetapkan, sejumlah fasilitas layanan pun tersedia, yakni: (1) registrasi program studi, (2) layanan akses internet, (3) bimbingan dan konsultasi akademik, (4) bimbingan dan konsultasi administratif, (5) tutorial tatap muka (TTM) dan online (Tuton), (6) upacara penyerahan ijazah (UPI), (7) orientasi studi mahasiswa baru (OSMB), dan (8) ujian online.

Pendidikan di Universitas Terbuka (UT)  diselenggarakan  melalui sistem terbuka dan jarak jauh. Istilah "terbuka" mengandung makna bahwa setiap orang dapat menjadi mahasiswa UT, tanpa ada pembatasan tahun kelulusan ijazah SLTA, batasan usia, maupun tempat tinggal. Istilah "jarak jauh" mengandung makna adanya "jarak" antara yang belajar dan yang mengajar. "Jarak" ini dijembatani dengan media yang khusus dikembangkan untuk belajar jarak jauh.

TENTANG UNIVERSITAS TERBUKA


Tentang UT

Universitas Terbuka (UT) adalah Perguruan Tinggi Negeri ke-45 di Indonesia yang diresmikan pada tanggal 4 September 1984, berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 41 Tahun 1984.
A. TUJUAN PENDIRIAN UT
UT didirikan dengan tujuan:
  1. memberikan kesempatan yang luas bagi warga negara Indonesia dan warga negara asing, di mana pun tempat tinggalnya, untuk mempeoleh pendidikan tinggi;
  2. memberikan layanan pendidikan tinggi bagi mereka, yang karena bekerja atau karena alasan lain, tidak dapat melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi tatap muka;
  3. mengembangkan program pendidikan akademik dan profesional sesuai dengan kebutuhan nyata pembangunan yang belum banyak dikembangkan oleh perguruan tinggi lain.
B. SISTEM PEMBELAJARAN UT
menerapkan sistem belajar jarak jauh dan terbuka. Istilah jarak jauh berarti pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka, melainkan menggunakan media, baik media cetak (modul) maupun non-cetak (audio/video, komputer/Internet, siaran radio dan televisi). Makna terbuka adalah tidak ada pembatasan usia, tahun ijazah, masa belajar, waktu registrasi, dan frekuensi mengikuti ujian. Batasan yang ada hanyalah bahwa setiap mahasiswa UT harus sudah menamatkan jenjang pendidikan menengah atas (SMA atau yang sederajat).
C. CARA BELAJAR
Mahasiswa UT diharapkan dapat belajar secara mandiri. Cara belajar mandiri menghendaki mahasiswa untuk belajar atas prakarsa atau inisiatif sendiri. Belajar mandiri dapat dilakukan secara sendiri ataupun berkelompok, baik dalam kelompok belajar maupun dalam kelompok tutorial. UT menyediakan bahan ajar yang dibuat khusus untuk dapat di pelajari secara mandiri. Selain menggunakan bahan ajar yang disediakan oleh UT, mahasiswa juga dapat mengambil inisiatif untuk memanfaatkan perpustakaan, mengikuti tutorial baik secara tatap muka maupun melalui Internet, radio, dan televisi, serta menggunakan sumber belajar lain seperti bahan ajar berbantuan komputer dan program audio/video. Apabila mengalami kesulitan belajar, mahasiswa dapat meminta informasi atau bantuan tutorial kepada Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka (UPBJJ-UT) setempat.
Belajar mandiri dalam banyak hal ditentukan oleh kemampuan belajar secara efisien. Kemampuan belajar bergantung pada kecepatan membaca dan kemampuan memahami isi bacaan. Untuk dapat belajar mandiri secara efisien, mahasiswa UT dituntut memiliki disiplin diri, inisiatif, dan motivasi belajar yang kuat. Mahasiswa juga dituntut untuk dapat mengatur waktunya dengan efektif, Mahasiswa UT dituntut memiliki disiplin diri, inisiatif, dan motivasi belajar yang kuat. Mahasiswa juga dituntut untuk dapat mengatur waktunya dengan efisien, sehingga dapat belajar secara teratur berdasarkan jadwal belajar yang ditentukan sendiri. Oleh karena itu, agar dapat berhasil belajar di UT, calon mahasiswa harus siap untuk belajar secara mandiri.
D. SISTEM KREDIT SEMESTER
UT seperti halnya perguruan tinggi yang lain, menerapkan sistem kredit semester untuk menetapkan beban studi mahasiswa tiap semester. Dalam sistem kredit semester, beban studi yang harus diselesaikan dalam satu program studi diukur dengan satuan kredit semester (sks). Setiap mata kuliah diberi bobot 1-6 sks . Satu semester adalah satuan waktu kegiatan belajar selama kurang lebih 16 minggu.
Dalam pendidikan tinggi tatap muka, mahasiswa yang mengambil beban studi satu sks harus mengikuti perkuliahan selama satu jam per minggu di kelas dan satu jam untuk praktek, praktikum, atau belajar di rumah, sehingga dalam satu semester mahasiswa harus mengalokasikan waktu belajar sekitar 32 jam. Untuk menempuh mata kuliah yang berbobot 3 sks dibutuhkan waktu belajar sekitar 96 jam per semester.
Dalam sistem pendidikan jarak jauh, mahasiswa juga harus mengalokasikan waktu yang sama dengan mahasiswa tatap muka (2 jam per minggu per sks). Hanya saja kegiatan belajarnya lebih banyak dilakukan secara mandiri (di rumah, melalui kelompok belajar, dan tutorial).
Khusus untuk UT, satu sks disetarakan dengan tiga modul bahan ajar cetak. Satu modul terdiri atas 40-50 halaman, sehingga bahan ajar dengan bobot 3 sks berkisar antara 360-450 halaman bergantung pada jenis mata kuliahnya. Berdasarkan hasil penelitian, kemampuan membaca dan memahami rata-rata mahasiswa adalah 5-6 halaman per jam hingga untuk membaca bahan ajar dengan bobot 3 sks diperlukan waktu sekitar 75 jam (360-450 halaman dibagi 5-6 halaman). Apabila satu semester mempunyai waktu 16 minggu, maka waktu yang diperlukan untuk membaca bahan ajar dengan bobot 3 sks adalah 75 jam dibagi 16 minggu, atau kurang lebih 5 jam per minggu. Misalnya, mahasiswa mengambil 15 sks/semester, maka yang bersangkutan harus mengalokasikan waktu belajar sebanyak 15 sks dibagi 3 sks kali 5 jam = 25 jam per minggu atau kira-kira 5 jam per hari (1 minggu dihitung 5 hari belajar).
Dengan sistem belajar seperti ini mahasiswa UT diharapkan mengalokasikan waktu belajar sesuai dengan beban sks yang diambil atau mengambil beban sks setiap semester sesuai dengan waktu belajar yang dapat dialokasikan, serta mempertimbangkan kemampuan akademik masing-masing.
E. PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
Dalam penyelenggaraan pendidikan, UT bekerja sama dengan semua perguruan tinggi negeri dan sejumlah perguruan tinggi swasta serta instansi yang relevan yang ada di Indonesia. Di setiap provinsi atau kabupaten/kota yang terdapat perguruan tinggi negeri, tersedia unit layanan UT yang disebut UPBJJ-UT. Perguruan tinggi negeri setempat berperan sebagai pembina UPBJJ-UT serta membantu dalam penulisan bahan ajar, bahan ujian, pelaksanaan tutorial, pratek/praktikum, dan ujian.
Untuk memberikan layanan pendidikan secara optimal kepada mahasiswa yang tersebar diseluruh penjuru tanah air dan di luar negeri, UT bekerja sama dengan instansi lain seperti Bank BRI, Bank BTN, Bank Mandiri, Televisi Republik Indonesia (TVRI), Q-Chennel, TV-Edukasi, Radio Republik Indonesia (RRI), Radio Siaran Pemerintah Daerah, Radio Siaran Swasta Niaga, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota, IGTKI (Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia), Atase Pendidikan KBRI, Perpustakaan Nasional RI dan Perpustakaan Daerah, Arsip Nasional, PT OVIS Sendnsave, Koperasi Karunika, dan PT Pos Indonesia.
UT juga bekerja sama dengan instansi-instansi yang ingin meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, baik instansi pemerintah, BUMN maupun swasta. Mereka dapat mengikuti program yang ada di UT atau memesan program studi baru yang sesuai dengan kebutuhan instansinya. UT selama ini telah mendapatkan kepercayaan dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas guru SD dan guru Anak Usia Dini melalui program yang dikenal sebagai program Pendidikan Guru Pendidikan Dasar (Pendas). Selain itu UT juga telah mendapat kepercayaan untuk meningkatkan kualitas SDM antara lain dari ANRI, KPN, TNI, Bank BRI, Bank BNI, PT Garuda Indonesia, PT Merpati Nusantara, Departemen Pertanian, Sekretariat Wakil Presiden, Pemerintah Kota/Kabupaten, Pondok Pesantren dan beberapa instansi lainnya.

KEGIATAN UT PUSAT

Seminar Matematika, Sains, dan Teknologi

Rangkaian kegiatan Dies UT-ke 27 salah satunya adalah Seminar Nasional. Senin, 11 Juli 2011, FMIPA-UT menyelenggarakan Seminar Nasional Tahunan Matematika, Sains, dan Teknologi di Balai Sidang Universitas Terbuka (UTCC) yang mengambil tema “Meningkatkan Kemandirian Masyarakat melalui Penerapan Matematika, Sains, dan Teknologi yang Inovatif”. Sesuai Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2010 bahwa inovasi yang dibutuhkan negara ini sangat penting, sehingga Presiden merasa perlu membentuk Komite Inovasi Nasional. Pada kesempatan ini FMIPA mengundang salah seorang anggota Komite Inovasi Nasional sebagai pembicara kunci, yaitu Bapak Ir. Jusman Syafii Djamal. Beliau adalah Menteri Perhubungan dalam Kabinet Indonesia Bersatu Pertama dan Direktur PT. Dirgantara Indonesia, Dewan Komisaris PT. TELKOM.

pembicara-semnas-fmipa-juli-2011
Peserta seminar pada sesi pleno, selain diikuti oleh sekitar 200 peserta kalangan Peneliti, Praktisi, dosen, guru, diikuti pula oleh sekitar 1.500 peserta Upacara Penyerahan Ijasah (UPI) dari Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka (UPBJJ-UT) Bogor yang akan mengikuti UPI tanggal 12 Juli 2011 di tempat yang sama.
Penyaji makalah berasal antara lain dari : Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Institut Pertanian Bogor. Universitas Negeri Jakarta, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, IAIN Walisongo Semarang, Universitas Pelita Harapan, Tangerang, Universitas Indraprasta, Jakarta Selatan, Universitas Budi Luhur, Jakarta, LAPAN, Bandung, Balai Penelitian Tanah, Bogor, Balai Litbang Sosial Ekonomi bidang Jalan Kementerian Pekerjaan Umum, SMA Negeri I Tanah Jawa, Simalungun, MAN 15 Jakarta, SMPN 1 Tanjungraja, Lampung Utara, PT. Europe Continents Indonesia, Jakarta; serta dari UT.
peserta-semnas-fmipa-juli-2011
Seminar ini dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Terbuka dengan pemukulan gong. Dalam sambutannya beliau berharap bahwa hasil seminar nantinya dapat memberikan kontribusi yang positif dan konstruktif bagi upaya peningkatan kemandirian masyarakat melalui penerapan matematika, sains, dan teknologi yang inovatif, selaras dengan upaya kita bersama dalam memperkuat sistem inovasi nasional dan mengembangkan budaya inovasi nasional. Selain itu, melalui seminar kali ini UT berharap dapat berperan dalam mendesiminasikan berbagai hasil penelitian atau konsep pemikiran mengenai pengembangan matematika, sains, dan inovasi teknologi yang dapat dirasakan manfaatnya dalam mengelola berbagai sumber daya yang kita miliki secara inovatif, dan pada akhirnya dapat meningkatkan dan memeratakan kesejahteraan di tanah air. Universitas Terbuka sebagai lembaga pendidikan tinggi yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran memiliki kapasitas daya tampung mahasiswa yang sangat besar, sehingga dapat berkontribusi secara optimal dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di tanah air.

tentang mahasiswa ut bojonegoro

PBI UNIVERSITAS TERBUKA BOJONEGORO

BERIKUT INI PROFIL PBI UT BOJONEGORO

PBI UT BOJONEGORO DIBAWAH PIMPINAN DRS. SUKARNI SETIYONO, SPD, MM

JOKO DINATA ADA ACARA MA,NA